Saturday, January 21, 2012

Meriam Puntung (Legenda Putri Hijau)

0


kalau kita sudah datang ke sumatera utara, medan khususnya.tak lengkap rasanya kalau kita sudah mengunjungi Istana Tanah Deli (Istana Maimun) tanpa melihat peninggalan sejarah yang satu ini.
ya, itulah si "Meriam Puntung" si legenda Putri Hijau.
letaknya masih di dalam komplek Istana Maimun, tepatnya di sebelah kiri dari Istana Maimun itu sendiri.


Menurut legenda, dahulu di Kesultanan Deli Lama, sekira 10 km dari Medan, hidup seorang putri cantik bernama Putri Hijau. Kecantikan sang putri ini tersebar sampai telinga Sultan Aceh sampai ke ujung utara Pulau Jawa. Sang pangeran jatuh hati dan ingin melamar sang putri. Sayang, lamarannya ditolak oleh kedua saudara Putri Hijau, yakni Mambang Yazid dan Mambang Khayali. Penolakan itu menimbulkan kemarahan Sultan Aceh.

Maka, lahirlah perang antara Kesultanan Aceh dan Deli. Konon, saat perang itu seorang saudara Putri Hijau menjelma menjadi ular naga dan seorang lagi menjadi sepucuk meriam yang terus menembaki tentara Aceh. Karena menembak terus menerus, meriam itu panas berlebihan sehingga pecah (puntung). Sisa “pecahan” meriam itu hingga saat ini ada di dua tempat, yakni di Istana Maimoon,dan di Desa Sukanalu (Tanah Karo).

Pecahan di Istana Maimoon disimpan di rumah ala Karo yang terdapat di halaman sebelah kanan istana Maimoon. Kenapa dibangun sebuah rumah Karo, itu karena leluhur raja-raja Deli memiliki darah Batak Karo juga selain darah dari India.

0 comments:

Post a Comment

 
Design by ThemeShift | Bloggerized by Lasantha - Free Blogger Templates | Best Web Hosting